TEKNIK
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“TPKI/BI”
Dosen Pembimbing:
Ahmad Fauzi, M. Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2007, dijelaskan bahwa Kurikulum Bahasa Arab merupakan
kurikulum dasar dengan alokasi waktu yang sangat terbatas. Kurikulum ini
menuntut siswa berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Jika dalam kelas
Bahasa Arab, maka siswa didorong untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan
membaca, menulis, mengungkapkan pendapat, membandingkan dan mendiskusikan suatu
teks. Siswa didorong untuk mempelajari suatu konsep dan berpikir secara kritis
mengenai dunia mereka dan global. Dengan
tujuan dan harapan yang besar ini, maka dibutuhkan usaha yang keras dari
berbagai pihak, baik dari pihak guru maupun murid. Oleh karena itu, dari waktu
ke waktu metode dan teknik pengajaran dan pembelajaran bahasa asing mengalami perkembangan
sesuai dengan berkembangnya pemikiran para ahli pengajaran bahasa, bahkan
hasil-hasil penelitian dalam bidang pengajaran bahasa tersebut memberikan
kontribusi kepada lahirnya pendekatan dan metode baru dalam pengajaran bahasa. Salah satu metode pendekatan yang menjadi
topic hangat dalam dunia pendidikan adalah pembelajaran kontekstual, atau juga
dikenal dengan istilah CTL (Contextual Teaching-Learning).
CTL (Contextual Teaching
Learning) muncul dalam pendekatan pengajaran umum di dunia pendidikan,
padahal jauh sebelum ini, prinsip kontekstual telah ada pada pengajaran bahasa
asing, yakni merupakan prinsip dasar dari pendekatan komunikatif. Menurut Fuad
Efendy, CTL banyak memiliki kesamaan prinsip dan karakteristik dengan
pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa.
Menurut Fuad Efendy, CTL banyak
memiliki kesamaan prinsip dan karakteristik dengan pendekatan komunikatif
dalam pembelajaran bahasa. Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional telah
lama mengembangkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran secara umum, hal
ini sebagai upaya menjawab berbagai persoalan pendidikan yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia. Sebagai salah satu
pendekatan pembelajaran, CTL dapat diterapkan dalam semua pelajaran, termasuk
bahasa Arab.[1]
B.
Tujuan Penulisan Makalah
Adapun makalah ini ditulis adalah untuk menjelaskan tentang:
1.
Hakikat
Pembelajaran Kontekstual
2.
Model
Pembelajaran Kontekstual Bahasa Arab
3.
Pengaruh
Pembelajaran Kontekstual terhadap Kompetensi Pelajar Bahasa Arab
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pembelajaran Kontekstual
Munculnya pembelajaran kontekstual
dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan mahasiswa untuk menerapkan apa yang
telah mereka pelajari dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, perlu adanya
strategi pembelajaran yang mampu mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan
dunia nyata pelajar, diantaranya melalui penerapan strategi contextual
teaching and learning.[2]
Menurut Blanchard (2001:1), Berns dan Erickson (2001:1) strategi pembelajaran
kontekstual adalah:
contextual teaching and learningis a conception of teaching and
learning that help teachers relate subject matter content to real world
situations, and motivate students to make connections between knowledge and its
applications to their lives as family members, citizens, and workers and engage
in the hard work that learning requires.
Dengan demikian pada hakikatnya pembelajaran kontekstual itu
bertujuan agar pelajar mampu menerapkan
pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan nyata. Jika dalam bahasa arab,
berarti ketika dosen memberikan sebuah kosakata (mufrodat) baru, maka mahasiswa
mampu menerapkan materi itu dalam kesehariannya, mahasiswa mampu menghafal dan
mempraktekkan dalam bahasa sehari – harinya. Selain itu, mahasiswa juga
diharapkan mampu menemukan hubungan penuh makna antara ide – ide abstrak dengan
penerapan praktis dalam konteks dunia nyata. Dalam pembelajaran ini mahasiswa
menginternalisasi konsep melalui penemuan, penguatan, dan keterhubungan.
Menurut Johnson (2002 : 24) strategi pembelajaran
kontekstual adalah menuntut siswa agar mampu menghubungkan isi materi dengan
kehidupan sehari- hari untuk menemukan makna. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa,
pembelajaran kontekstual itu mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan
kehidupan sehari- hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat,
maupun warga Negara, tujuannya untuk menemukan makna materi tersebut bagi
kehidupannya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam strategi
pembelajaran kontekstual, yang pertama, strategi ini menekankan pada proses
keterlibatan mahasiswa dalam menemukan teori, artinya, proses belajar di
orientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Strategi pembelajaran ini
tidak mengharapkan mahasiswa hanya menerima pelajaran, tapi proses mencari dan
menemukan materi pelajaran. Yang kedua, Strategi pembelajaran ini juga
mendorong mahasiswa agar mampu menemukan hubungan antara materi yang dipelajari
dengan situasi kehidupan nyata, artinya, mahasiswa dituntut dapat menangkap
hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Yang
ketiga, strategi ini mendorong mahasiswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan,
artinya, selain mahasiswa mampu memahami materi, dia juga mampu menjadikan
materi bahasa arab itu mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari- hari. Materi dalam strategi
ini bukan untuk ditumpuk di otak, tapi sebagai bekal dalam mengarungi
kehidupannya ( Sanjaya, 2007: 255-256 ).[3]
Dalam pembelajaran bahasa arab, strategi ini sangat cocok
diterapkan dalam aspek kemahiran muhadastah, dimana dosen meminta setiap
mahasiswa untuk mengungkapkan pengalamannya masing – masing dalam bahasa arab,
dan pastinya antara pengalaman mahasiswa satu dengan yang lainnya berbeda –
beda.
B.
Media pembelajaran kontekstual bahasa arab
proses pembelajaran tidak akan dapat berlangsung dengan baik tanpa
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran
yang efektif. Sarana dan prasarana ini dapat berupa perangkat lunak ataupun
perangkat keras.
Media sebagai sarana pendidikan berfungsi membantu peserta didik
dan pengajar ektif. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik dan karakteristik materi yang diajarkan dapat membantu
pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif. Dengan demikian, proses
pembelajaran ataupun hasilnya menjadi lebih berkualitas karena tujuan
pembelajaran tercapai dengan baik.
Adapun media pembelajaran kontekstual yang dapat diterapkan dalam
Bahasa Arab adalah:
1.
Media
pembelajaran mufrodat
Media pembelajaran mufradat atau kosa kata dapat berupa benda asli
yang berada di dalam kelas. Jika benda asli tidak dapat dibawa kedalam kelas,
pelajar dibawa ketempat media tersebut, misalnya pohon, air mancur dan lain
sebagainya. Pengajar juga bisa menyediakan Model atau miniatur benda, misalnya
mainan anak-anak, rumah-rumahan, boneka atau gambar-gambar. Dengan melihat
secara langsung peserta didik dapat dengan mudah mengingat mufradat dari benda
yang dilihatnya dan mengaitkatnya dengan kehidupan sehari-hari.
2.
Media
pembelajaran tarkib
Untuk mampu berbahasa Arab dengan baik dan benar, peserta didik
perlu menguasai tarkib atau susunan bahasa Arab yang biasa disebut dengan Nahwi
dan Shorfy, namun peserta didik bukan hanya sekedar memahami kaidah-kaidahnya
akan tetapi peserta didik juga harus mahir dalam menggunakan fungsi-fungsi
tarkib dalam kalimat, karena pola kalimat merupakan hal penting dalam pembelajaran
tarkib.
3.
Media
pembelajaran menyimak
Pengajar
bisa memutarkan lagu-lagu, percakapan, atau film-film berbahasa Arab agar
peserta didik dapat membedakan makhraj-makhraj dan dapat mempraktekkannya dalam
media pembelajaran berikutnya
4.
Media
pembelajaran berbicara
Pembelajaran
ini merupakan pembelajaran yang efektif. Karena pembelajaran ini dapat
mempercepat kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa arab. Disamping itu pembelajaran dalam pembelajaran ini pengajar dapat
mengetahui taraf kefasihan peserta didik, sehingga pengajar dapat memberi
masukan kepada peserta didik agar peserta didik dapat berbicara dengan baik dan
benar yang sesuai dengan tajwid.
5.
Media
pembelajaran membaca
Peserta didik
diharapkan mampu menguasai huruf-huruf hijaiyah sehingga peserta didik dapat
membaca kalimat-kalimat berbahasa arab dengan baik.
C.
Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kompetensi pelajar
Bahasa Arab
Media Pembelajaran Kontekstual Bahasa Arab merupakan metode pembelajaran yang
efekfif, disamping menambah daya kembang peserta didik dalam berkomunikasi,
peserta didik juga dapat menguasai bahasa arab. Karena peserta didik
mempelajari materi sesuai dengan apa yang telah diketahuib dan dengan kegiatan
atau peristiwa yang terjadi di sekelilingnya. Hal ini berarti pembelajaran
kontekstual memungkinkan peserta didik menghubungkan isi materi dengan konteks
kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna. Pembelajaran
kotekstual membantu siswa menemukan hubungan penuh antara ide-ide abstrak
dengan penerapan praktis didalam konteks dunia nyata. Siswa menginternalisasi
konsep dan pengetahuan melalui penemuan, penguatan, dan keterhubungan.
Kedua, pembelajaran kontekstual membelajarkan
prinsip saling ketergantungan, deferensiasi, dan memiliki hak mengatur diri.
Ketiga, pembelajaran kontekstual mendukung
penciptaan democratic learning, artinya wahana pembelajaran demokrasi
dalam rangka mengembangkan peserta didik menjadi warga negara demokratis yang
cerdas, bertanggung jawab dan partisipatif.
[1] Diana,
“Contextual Teaching Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,” artikel diakses
pada 20 Oktober 2010 dari http//www.contextual-teaching-learning-dalam_20.html
[2]
Kokom
Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Cet I
(Bandung: Refika Aditama, 2010), h. 6
[3]Muhandis
Azzuhri, “Strategi dan Metodologi Pembelajaran Kontekstual Bahasa Arab” dari
isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/19209140152.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar