Kamis, 12 April 2012

Teknik Pembelajaran Bahasa Arab


TEKNIK PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“TPKI/BI”

















Dosen Pembimbing:
Ahmad Fauzi, M. Pd.

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2011


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2007, dijelaskan bahwa Kurikulum Bahasa Arab merupakan kurikulum dasar dengan alokasi waktu yang sangat terbatas. Kurikulum ini menuntut siswa berperan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. Jika dalam kelas Bahasa Arab, maka siswa didorong untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan membaca, menulis, mengungkapkan pendapat, membandingkan dan mendiskusikan suatu teks. Siswa didorong untuk mempelajari suatu konsep dan berpikir secara kritis mengenai dunia mereka dan global.  Dengan tujuan dan harapan yang besar ini, maka dibutuhkan usaha yang keras dari berbagai pihak, baik dari pihak guru maupun murid. Oleh karena itu, dari waktu ke waktu metode dan teknik pengajaran dan pembelajaran bahasa asing mengalami perkembangan sesuai dengan berkembangnya pemikiran para ahli pengajaran bahasa, bahkan hasil-hasil penelitian dalam bidang pengajaran bahasa tersebut memberikan kontribusi kepada lahirnya pendekatan dan metode baru dalam pengajaran bahasa.  Salah satu metode pendekatan yang menjadi topic hangat dalam dunia pendidikan adalah pembelajaran kontekstual, atau juga dikenal dengan istilah CTL (Contextual Teaching-Learning).
CTL (Contextual Teaching Learning) muncul dalam pendekatan pengajaran umum di dunia pendidikan, padahal jauh sebelum ini, prinsip kontekstual telah ada pada pengajaran bahasa asing, yakni merupakan prinsip dasar dari pendekatan komunikatif. Menurut Fuad Efendy, CTL banyak memiliki kesamaan prinsip dan karakteristik dengan pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa.
Menurut Fuad Efendy, CTL banyak memiliki kesamaan prinsip dan karakteristik dengan pendekatan komunikatif dalam  pembelajaran bahasa. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional telah lama mengembangkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran secara umum, hal ini sebagai upaya menjawab berbagai persoalan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.  Sebagai salah satu pendekatan pembelajaran, CTL dapat diterapkan dalam semua pelajaran, termasuk bahasa Arab.[1]

B.     Tujuan Penulisan Makalah
Adapun makalah ini ditulis adalah untuk menjelaskan tentang:
1.      Hakikat Pembelajaran Kontekstual
2.      Model Pembelajaran Kontekstual Bahasa Arab
3.      Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kompetensi Pelajar Bahasa Arab











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pembelajaran Kontekstual
Munculnya pembelajaran kontekstual dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan mahasiswa untuk menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, perlu adanya strategi pembelajaran yang mampu mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata pelajar, diantaranya melalui penerapan strategi contextual teaching and learning.[2] 
Menurut Blanchard (2001:1), Berns dan Erickson (2001:1) strategi pembelajaran kontekstual adalah:
contextual teaching and learningis a conception of teaching and learning that help teachers relate subject matter content to real world situations, and motivate students to make connections between knowledge and its applications to their lives as family members, citizens, and workers and engage in the hard work that learning requires.
Dengan demikian pada hakikatnya pembelajaran kontekstual itu bertujuan agar pelajar  mampu menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dalam kehidupan nyata. Jika dalam bahasa arab, berarti ketika dosen memberikan sebuah kosakata (mufrodat) baru, maka mahasiswa mampu menerapkan materi itu dalam kesehariannya, mahasiswa mampu menghafal dan mempraktekkan dalam bahasa sehari – harinya. Selain itu, mahasiswa juga diharapkan mampu menemukan hubungan penuh makna antara ide – ide abstrak dengan penerapan praktis dalam konteks dunia nyata. Dalam pembelajaran ini mahasiswa menginternalisasi konsep melalui penemuan, penguatan, dan keterhubungan. Menurut Johnson (2002 : 24)  strategi pembelajaran kontekstual adalah menuntut siswa agar mampu menghubungkan isi materi dengan kehidupan sehari- hari untuk menemukan makna. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa, pembelajaran kontekstual itu mengaitkan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari- hari, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, maupun warga Negara, tujuannya untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam strategi pembelajaran kontekstual, yang pertama, strategi ini menekankan pada proses keterlibatan mahasiswa dalam menemukan teori, artinya, proses belajar di orientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Strategi pembelajaran ini tidak mengharapkan mahasiswa hanya menerima pelajaran, tapi proses mencari dan menemukan materi pelajaran. Yang kedua, Strategi pembelajaran ini juga mendorong mahasiswa agar mampu menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya, mahasiswa dituntut dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Yang ketiga, strategi ini mendorong mahasiswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan, artinya, selain mahasiswa mampu memahami materi, dia juga mampu menjadikan materi bahasa arab itu mewarnai perilakunya dalam  kehidupan sehari- hari. Materi dalam strategi ini bukan untuk ditumpuk di otak, tapi sebagai bekal dalam mengarungi kehidupannya ( Sanjaya, 2007: 255-256 ).[3]
Dalam pembelajaran bahasa arab, strategi ini sangat cocok diterapkan dalam aspek kemahiran muhadastah, dimana dosen meminta setiap mahasiswa untuk mengungkapkan pengalamannya masing – masing dalam bahasa arab, dan pastinya antara pengalaman mahasiswa satu dengan yang lainnya berbeda – beda.
B.     Media pembelajaran kontekstual bahasa arab
proses pembelajaran tidak akan dapat berlangsung dengan baik tanpa tersedianya sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran yang efektif. Sarana dan prasarana ini dapat berupa perangkat lunak ataupun perangkat keras.
Media sebagai sarana pendidikan berfungsi membantu peserta didik dan pengajar ektif. Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik materi yang diajarkan dapat membantu pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif. Dengan demikian, proses pembelajaran ataupun hasilnya menjadi lebih berkualitas karena tujuan pembelajaran tercapai dengan baik.
Adapun media pembelajaran kontekstual yang dapat diterapkan dalam Bahasa Arab adalah:
1.      Media pembelajaran mufrodat
Media pembelajaran mufradat atau kosa kata dapat berupa benda asli yang berada di dalam kelas. Jika benda asli tidak dapat dibawa kedalam kelas, pelajar dibawa ketempat media tersebut, misalnya pohon, air mancur dan lain sebagainya. Pengajar juga bisa menyediakan Model atau miniatur benda, misalnya mainan anak-anak, rumah-rumahan, boneka atau gambar-gambar. Dengan melihat secara langsung peserta didik dapat dengan mudah mengingat mufradat dari benda yang dilihatnya dan mengaitkatnya dengan kehidupan sehari-hari.
2.      Media pembelajaran tarkib
Untuk mampu berbahasa Arab dengan baik dan benar, peserta didik perlu menguasai tarkib atau susunan bahasa Arab yang biasa disebut dengan Nahwi dan Shorfy, namun peserta didik bukan hanya sekedar memahami kaidah-kaidahnya akan tetapi peserta didik juga harus mahir dalam menggunakan fungsi-fungsi tarkib dalam kalimat, karena pola kalimat merupakan hal penting dalam pembelajaran tarkib.
3.      Media pembelajaran menyimak
Pengajar bisa memutarkan lagu-lagu, percakapan, atau film-film berbahasa Arab agar peserta didik dapat membedakan makhraj-makhraj dan dapat mempraktekkannya dalam media pembelajaran berikutnya
4.      Media pembelajaran berbicara
Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang efektif. Karena pembelajaran ini dapat mempercepat kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa arab. Disamping itu pembelajaran dalam pembelajaran ini pengajar dapat mengetahui taraf kefasihan peserta didik, sehingga pengajar dapat memberi masukan kepada peserta didik agar peserta didik dapat berbicara dengan baik dan benar yang sesuai dengan tajwid.
5.      Media pembelajaran membaca
Peserta didik diharapkan mampu menguasai huruf-huruf hijaiyah sehingga peserta didik dapat membaca kalimat-kalimat berbahasa arab dengan baik.

C.    Pengaruh Pembelajaran Kontekstual terhadap Kompetensi pelajar Bahasa Arab

Media Pembelajaran Kontekstual  Bahasa Arab merupakan metode pembelajaran yang efekfif, disamping menambah daya kembang peserta didik dalam berkomunikasi, peserta didik juga dapat menguasai bahasa arab. Karena peserta didik mempelajari materi sesuai dengan apa yang telah diketahuib dan dengan kegiatan atau peristiwa yang terjadi di sekelilingnya. Hal ini berarti pembelajaran kontekstual memungkinkan peserta didik menghubungkan isi materi dengan konteks kehidupan sehari-hari untuk menemukan makna. Pembelajaran kotekstual membantu siswa menemukan hubungan penuh antara ide-ide abstrak dengan penerapan praktis didalam konteks dunia nyata. Siswa menginternalisasi konsep dan pengetahuan melalui penemuan, penguatan, dan keterhubungan.
Kedua, pembelajaran kontekstual membelajarkan prinsip saling ketergantungan, deferensiasi, dan memiliki hak mengatur diri.
Ketiga, pembelajaran kontekstual mendukung penciptaan democratic learning, artinya wahana pembelajaran demokrasi dalam rangka mengembangkan peserta didik menjadi warga negara demokratis yang cerdas, bertanggung jawab dan partisipatif.  


[1] Diana, “Contextual Teaching Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Arab,” artikel diakses pada 20 Oktober 2010 dari http//www.contextual-teaching-learning-dalam_20.html
[2] Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Cet I  (Bandung: Refika Aditama, 2010), h. 6
[3]Muhandis Azzuhri, “Strategi dan Metodologi Pembelajaran Kontekstual Bahasa Arab” dari isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/19209140152.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu

Pengikut