Sabtu, 29 September 2012

i'lal iddatan




.....((إعلال نحو "عِدَةً")).....
"عِدَةً" أصله "وِعْدًا" على وزن فِعْلاً : نقلت حركة الواو الى ما بعدها لثقلها مع اعتلال فعلها وحذفت الواو وعوّضت عنها التاء في الأخر فصار "عِدَةً".
عِدَةً” berasal dari kata “وِعْدًا” menganut wazan فِعْلاً, : harakat pada huruf wawu dipindahkan kepada huruf setelahnya yaitu (‘ain) karena beratnya pengucapan dan dikarenakan fi’ilnya yang mu’tal, kemudian huruf wawu dihilangkan digantikan dengan huruf  ta’ diakhir, maka jadilah “عِدَةً”.
.....((أعلال نحو "عِدْ")).....
"عِدْ" أصله "اِوْعِدْ" على وزن اِفْعِلْ : حذفت الواو تبعا لمضارعه فصار "اِعِدْ" ثمّ حذفت همزة الوصل لعدم الإحتياج اليها فصار "عِدْ"
عِدْ” berasal dari kata “اِوْعِدْ” menganut wazan اِفْعِلْ, : wawu dihilangkan mengikuti pengi’lalan mudhori’nya, maka jadilah “اِعِدْ”, kemudian hamzah washal dihilangkan karena sudah tidak dibutuhkan lagi, maka jadilah “عِدْ”.
          Pengi’lalan kata “عِدْ” ini kita perlu mengingat kaidah ke 7. Seperti yang kita tau bahwa kata ini adalah fi’il amar, dan fi’il amar terbentuk dari fi’il mudhari’ yang dibuang huruf mudhara’ahnya. Maka, dalam mengi’lal kata “عِدْ” ini kita perlu mengi’lal bentuk mudhari’nya terlebih dahulu.
.....(( أعلال نحو "اشْوِ و لاتَشْوِ")).....
"اِشْوِ" أصله "اِشْوِيْ" على وزن اِفْعِلْ : حذفت الياء لبنائه على حذف حرف العلة فصار "اِشْوِ"
اِشْوِ” berasal dari kata “اِشْوِيْ” menganut wazan اِفْعِلْ, : ya’ pada kata ini dibuang karena ia mabni dg membuang huruf ‘illat, maka jadilah “اِشْوِ”.
            Adapun mabni atau tetapnya akhir kata pada fi’il amr ada 4 yaitu:
·         Mabni sukun : jika shahih akhirnya atau jika bersambung dengan nun niswah.
·         Mabni fathah: jika bersambung dengan nun taukit, baik itu tsakilah atau khafifah
·         Mabni membuang huruf ‘illat: jika mu’tal akhir
·         Mabni membuang nun: jika bersambung dengan alif tatsniah, wawu jama’, atau ya’ mukhatabah.
"لاتَشْوِ" أصله "لاتَشْوِيْ" على وزن لاتَفْعِلْ : حذفت الياء علامة للجزم فصار "لاتَشْوِ"
 لاتَشْوِ” berasal dari kata “لاتَشْوِيْ” menganut wazan لاتَفْعِلْ, : ya’ dibuang sebagai tanda jazm, maka jadilah “لاتَشْوِ”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages - Menu

Pengikut